Jumat, 29 Agustus 2014

ASKEB DARBIN PADA TN. M UMUR 35 TAHUN NON AKSEPTOR KB

ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARAGA TN. M UMUR 35 TAHUN
DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU
KABUPATEN SIGI




 







DISUSUN OLEH :
NAMA : TUNISAH
NIM : PO7124012 214
KELAS : IIB


SEBAGAI SYARAT PRAKTIK MATA KULIAH
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS






POLTEKKES KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III KEBIDANAN
2014



 

BAB I
TINJAUAN TEORI

1.     Konsep Keluarga
1.1              Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluargang  dan beberopa anggota keluraga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam usatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikan perkawinan atau adopsi dimana stu dan yang lainnya saling berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mengalami masalah maka anggota keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dalam ikatan aturan emosional, dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian penting dari keluarga. (Friedman, 1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari sumi, istri, dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (Suprajitno, 2014).

1.2              Tipe – Tipe Keluarga
Friedman (1998) menyatakan bahwa tipe-tipe keluarga dibagi atas keluarga inti, keluarg orienasi dan kelurga besar. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah sebagai sebagai orangtua atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami, istri, anak mereka baik anak kandung maupun anak adopsi.keluarga orientasi yaitu unit keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih memounyai hubungan darah seperti kakek nenek, paman atau bibi.



1.3              Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan
Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan meliputi :
1.3.1        Mengenal Masalah kesehatan keluarga
Orangtua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami anggota keluarga secara baik. Perubahan apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orangtua atau keluarga. Apabila mengalami adanya perubahan keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
1.3.2        Memutuskan tindakan kesehtan yang tepat untuk keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan untuk memutuskan menentukan tindakan keluarga.
1.3.3        Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Seringkali tindakan yang diambil keluarga sudah tepat dan benar tetapi keluarga mempunyai batasan yang telah iketahui keluarga sendiri. Jika demikian anggota keluarga yang memiliki gangguan kesehatan perllu mendapatkan tindakan perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
1.3.4        Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehtan keluarga.
1.3.5        Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

1.4              Tugas keluarga berdasarkan tahap perembangna kelurga yaitu :
1.4.1        Keluarga baru menikah
1.4.2        Keluuarga dengna anak baru lahir
1.4.3        Keluarga dengan anak prasekolah
1.4.4        Kelurga dengan anak usia sekolah
1.4.5        Keluarga dengan anak remaja
1.4.6        Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
1.4.7        Keluarga usia perengahan
1.4.8        Keluarga usia tua

2.     Keluarga Berencana
2.1              Pengertian
Keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha untuk merencanakan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi. KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
2.1.2  Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
2.1.3  Mendapat kelahiran yang memang diinginkan
2.1.4    Mengatur interval diantara kelahiran yang memang diinginkan dalam hubungan dengan umur suami dan Istri.
2.1.5  Merncnakan jumlah ank dalam keluarga.

2.2              Tujuan Kontrasepsi
Meningkatkan kesjahteraan Ibu dan anak  dalam rangka mewujudkan NKKBS. Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayati NKKBS. Tujuan khusunya adalah meningkatnya jumlah penduduk yang menggunakna alat kontrasepsi.

2.3              Faktor-faktor dalam memilih kontrasepsi
2.3.1 Faktor pasangan, motivasi dan rehabilitasi
1)      Umur
2)      Gaya hidup
3)      Frekuensi senggama
4)      Jumlah keluarga yang di inginkan
5)      Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu
6)      Sikap kewanitaan
7)      Sikap kepriaan
2.3.2 Faktor kesehatan
1)      Status kesehatan
2)      Riwayat haid

2.4              Macam – macam kontrasepsi yang umum digunakan
2.4.1        Suntik
1)      Jenis Kontrasepsi Suntik
Dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama, yang sekarang banyak dipakai adalah :
a)      DMPA (Depo Metroxy Progesteron Asetat)
Dipakai lebih dari 90 negara telah digunakan selama ± 20 tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita. Diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg.
b)      Depo Noristerat (Depo Noretisteron Enanthate)
Dipakai lebih dari 40 negara dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5 juta wanita. Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 9 minggu.
2)      Mekanisme kerja
a)      Mencegah ovulasi
b)    Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa.
c)     Membuat endometrium menjadi kurang baik/layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi
d)    Mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi

3)      Keuntungan
a)      Resiko terhadap kesehatan kecil
b)      Pencegahan kehamilan jangka panjang
c)      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d)      Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

4.      Kerugian
a)      Klien sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
b)      Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
c)      Permasalan berat badan merupakan efek samping tersering
d)      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis, infeksi virus HIV
e)      Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

5.      Kontra Indikasi
a)      Kehamilan (hamil atau diduga hamil risiko cacat pada janin > per 100.000 kehamilan.
b)      Menderita kanker
c)      Menderita tumor jinak
d)      Karsinomatraktur seritalia dan perdarahan yang abnormal pada uterus
e)      Pada wanita dengan diabetes mellitus (DM) disertai dengan komplikasi.


2.4.2        Pil
1)      Jenis – jenis pil
Jenis – jenis kontrasepsi pil yaitu monofasik, adalah tablet yang mengandung hormon estrogen, bifasik adalah tablet yang mengandung hormon progesteron dan estrogen, dan trifasik adalah tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron tetapi meiliki 3 dosis yang berbeda.
2)      Mekanisme kerja
a)      Menekan ovulasi
b)      Mencegah implantasi
c)      Mengentalkan lendir servik
d)     Mengganggu pergerakan tuba.        
3)      Keuntungan
a)      Jangka waktu pulih cepat
b)      Mengurangi disminorhoe
c)      Tidak mnggnggu hubungan seksual
d)     Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

4)      Kerugian
a)      Pil harus diminum setiap hari.
b)      Dapat mengurangi produksi ASI
c)      Tidak mencegah infeksi seksual.

2.4.3        Implant
1)      Jenis Implant
a)      Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
b)      Implanon
Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
c)       Jadena dan indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun
2)      Mekanisme Kerja
a)      Mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan penetrasi sperma
b)      Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zygote
c)       Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.
d)      Mengurangi transportasi sperma

3)      Kelebihan
Kelebihan Norplant adalah cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung esterogen, perdarahan yang terjadi lebih ringan, tidak menaikan tekanan darah, resiko terjadi kehamilan ektopik lebih kecil dibandingkan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim. Selain itu cara norplant ini dapat digunakan dalam jangka waktu selama 5 tahun dan bersifat reversible

4)      Keuntungan
a)      Perlindungan jangka panjang selama 5 tahun
b)      Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
c)      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
d)     Tidak mengganggu kegiatan coitus
e)      Klien hanya perlu ke klinik bila ada keluhan
f)       Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

5)      Kontra Indikasi
a)      Kehamilan atau disangka hamil
b)      Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabny
c)       Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d)      Gangguan toleransi glukosa/diabetes mellitu

2.4.4        IUD
1)      Jenis jenis IUD
Jenis IUD yang dipakai di Indonesia antara lain adalah IUD yang memakai tembaga yaitu copper T(CuT 380A) dan nova T.
2)      Mekanisme Kerja
a)      Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b)      Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c)      Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.
3)     Kelebihan
Intra uterine devise (IUD) memiliki keuntungan yaitu:
a)      Sangat efektif mencegah kehamilan, sekali pakai terus berfungsi sampai dibuka
b)      Sangat efektif
c)      Tidak mempengaruhi hubungan seksual

4)      Kekurangan
a)      Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi menular
b)      Efek samping umum terjadi perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit
c)      Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
d)      Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
e)      Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
f)       Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
g)      Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR
h)      Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari

5)      Kontra Indikasi
a)      Sedang hamil atau kemungkinan hamil
b)      Mendapat haid yang “berat” (darah yang keluar sangat banyak) diserat rasa sakit yang hebat
c)      sangat kekurangan darah merah (anemia)
d)     belum pernah hamil




DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Ida Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
http://www.drdidispog.com/2010/02/kb-iud-intrauterine-device.html (Diakses hari Jumat, tanggal 10 Agustus 2014
Meilani, Niken, dkk. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta : Fitramaya



BAB II
TINJAUAN KASUS



Tanggal pengkajian     :06 Agustus 2014
Waktu pengkajian       : 15.30 Wita
Tempta pengkajian      : Rumah keluarga Tn. M

 
 





I.       IDENTITAS KELURGA

1.      Kepala Keluarga
Nama                                                         : Tn. M
Umur                                                         : 35 tahun
Jenis kelamin                                             : laki-laki
Pendidikan terakhir                                   : SMA
Pekerjaan                                                   : Wiraswasta
Pekerjaan tambahan                                  : Berkebun
Agama                                                       : Islam
Suku / bangsa                                            : Kaili/Indonesia
Alamat                                                       : Ds. Lolu Kec. Biromaru
Menikah yang ke                                       : 1 (Satu)
Lama menikah                                           : 4 (empat) tahun
Penghasilan keluarga                                 : Rp. 1.200.000,-


2.      Data Anggota Keluarga Yang Hidup
No
Nama
J.Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Seruamah
Status Hub. klrg
L
P
T
TS
TT
S
BS
Ya
Tdk
1.
Ny.A

22
SMA




IRT
-
ü   

Istri
2.
An.A
21 bln








ü   

Anak kandung
Keteranagan :
T          : Tamat                        TS        : Tidak sekolah            S          : Sementara
TT        : Tidak tamat               BS       : Belum sekolah
b.      Genogram 3 Generasi





35